Minggu, 11 November 2012

EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN



Proses Pengambilan Keputusan Pada Konsumen
Setelah konsumen menerima pengaruh dalam kehidupannya maka mereka sampai pada keputusan membeli atau menolak produk. Pemasar dianggap berhasil kalau pengaruh-pengaruh yang diberikannya menghasilkan pembelian dan atau dikonsumsi oleh konsumen. Keputusan konsumen, tingkatan-tingkatan dalam pengambilan keputusan, serta pengambilan keputusan dari sudut pandang yang berbeda bukan hanya untuk menyangkut keputusan untuk membeli, melainkan untuk disimpan dan dimiliki oleh konsumen.
Konsep Keputusan
Keputusan adalah suatu pemilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Bila seseorang dihadapkan pada dua pilihan, yaitu membeli dan tidak membeli tapi memilih membeli, maka dia ada dalam posisi membuat keputusan. Semua orang mengambil keputusan setiap hari dalam hidupnya tanpa disadari. Dalam proses pengambilan keputusan, konsumen harus melakukan pemecahan masalah dalam kebutuhan yang dirasakan dan keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dengan konsumsi produk atau jasa yang sesuai.


Aspek-Aspek Pemilihan Keputusan:

• Produk yang murah – Produk yang lebih mahal
• Pembelian yang sering – Pembelian yang jarang
• Keterlibatan rendah – Keterlibatan tinggi
• Kelas produk dan merek kurang terkenal- Kelas produk dan merek terkenal
• Pembelian dengan pertimbangan dan – Pembelian dengan pertimbangan
• pencarian yang kurang matang. dan pencarian intensif

Analisis Pengambilan Keputusan oleh Konsumen
Ada empat sudut pandang dalam menganalisis pengambilan keputusan konsumen, yaitu :
1. )Sudut Pandang Ekonomis
Konsumen sebagai orang yang membuat keputusan secara rasional, yang mengetahuisemua alternative produk yang tersedia dan harus mampu membuat peringkat dari setiap alternative yang ditentukan dipertimbangkan dari kegunaan dan kerugiannya serta harus dapat mengidentifikasikan satu alternatif yang terbaik, disebut economic-man.

2.) Sudut Pandang Kognitif
Konsumen sebagai cognitive man atau sebagai problem solver. Kosumen merupakan pengolah informasi yang selalu mencari dan mengevaluasi informasi tentang produk dan gerai. Pengolah informasi selalu berujung pada pembentukan pilihan, terjadi inisiatif untuk membeli atau menolak produk. Cognitive man berdiri di antara economic man dan passive man, seringkali cognitive man punya pola respon terhadap informasi yang berlebihan dan seringkali mengambil jalan pintas, untuk memenuhi pengambilan keputusannya (heuristic) pada keputusan yang memuaskan.


3.) Sudut Pandang Emosianal
Menekankan emosi sebagai pendorong utama, sehingga konsumen membeli suatu produk. Favoritisme buktinya seseorang berusaha mendapatkan produk favoritnya, apapun yang terjadi. Benda-benda yang menimbulkan kenangan juga dibeli berdasarkan emosi.
anggapan emotional man itu tidak rasional adalah tidak benar. Mendapatkan produk yang membuat perasaannya lebih baik merupakan keputusan yang rasional.
Model Sederhana Untuk Menggambarkan Pengambilan Keputusan Konsumen.

http://vina-20.blogspot.com/2011/10/evaluasi-alternatif-sebelum-pembelian.html

Alternatif membeli atau tidak membeli produk (merk) tertentu, dipengaruhi oleh pertimbangan atribut produk. Yaitu meliputi: manfaat, kepentingan, image, dan fungsi yang diharapkan. Pertimbangan tersebut seringkali diperbandingan antara manfaat yang akan diperoleh dengan biaya yang akan dikeluarkan untuk memperoleh atau setelah membeli barang tersebut. Mempertimbangkan untuk membeli mobil kedua adalah pilihan antara keleluasaan pemakaian dan tambahan investasi maupun biaya perawatan. 
             
1.) Kriteria Evaluasi
Konsumen sering membuat keputusan berdasarkan pengaruh atau pada sikap secara keseluruhan terhadap merek atau untuk meminimalkan usaha atau emosi negatif.
- Sifat Kriteria evaluasi             
kriteria evaluasi biasanya fitur produk atau atribut yang terkait dengan baik manfaat yang diinginkan oleh pelanggan atau biaya yang harus mereka keluarkan. Jenis kriteria evaluatif digunakan dalam keputusan bervariasi dari segi biaya nyata dan kinerja untuk faktor intangible seperti gaya, rasa, prestise, perasaan yang dihasilkan, dan citra merek. Pemasar harus memahami kriteria yang digunakan konsumen untuk mengevaluasi merek mereka.
 - Pengukuran Kriteria evaluasi
Hal yang harus ditentukan.           
a. Kriteria evaluatif yang digunakan oleh konsumen.                                
b. Bagaimana konsumen mempersepsikan berbagai alternatif pada setiap kriteria.
c. Pentingnya relatif dari masing-masing kriteria.
Tentukan Kriteria Apakah Digunakan untuk menentukan kriteria yang digunakan oleh konsumen dalam keputusan tertentu. pemetaan perseptual adalah teknik lain menggabungkan, konsumen disajikan dengan satu set produk atau deskripsi produk dengan kriteria evaluasi bervariasi.
2) Menentukan alternatif pilihan
tidak langsung berguna untuk menentukan kriteria evaluatif. Pendekatan pengukuran yang paling populer adalah pendekatan tidak langsung menggabungkan analisis dalam analisis
Sejumlah besar penelitian dan strategi pemasaran telah mengasumsikan pembuat keputusan konsumen rasional dengan yang terdefinisi dengan baik, preferensi stabil. Konsumen juga dianggap memiliki kemampuan cukup untuk menghitung pilihan mana yang akan memaksimalkan nilainya, dan akan memilih atas dasar ini.
 · Pilihan afektif
pilihan afektif yang paling mungkin ketika motif yang mendasari consummatory daripada instrumental. Consummatory motif mendasari perilaku secara intrinsik bermanfaat untuk individu yang terlibat. Motif Instrumental mengaktifkan perilaku yang dirancang untuk mencapai tujuan kedua.
memvisualisasikan bagaimana manfaat yang dirasakan selama dan setelah pengalaman konsumsi. Hal ini sangat penting bagi merek baru atau produk dan jasa. Konsumen yang telah memiliki pengalaman dengan sebuah produk atau merek memiliki dasar untuk membayangkan respon afektif  yang dihasilkan.


http://studentgunadarma.blogspot.com/2012/10/evaluasi-alternatif-sebelum-pembelian.html

Pembelian



Istilah purchasing atau pembelian sinonim dengan procurement atau pengadaan barang. Berikut adalah definisi procurement menurut Bodnar dan Hopwood (2001:323), yaitu:“Procurement is the business process of selecting a source, ordering, and acquiring goods or services.”
Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti: bahwa pengadaan barang adalah proses bisnis dalam memilih sumber daya-sumber daya, pemesanan dan perolehan barang atau jasa.

Brown dkk. (2001:132) mengatakan bahwa secara umum pembelian bisa didefinisikan sebagai: “managing the inputs into the organization’s transformation (production process).” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa pembelian merupakan pengelolaan masukan ke dalam proses produksi organisasi.

Berikut adalah pendapat Galloway dkk. (2000:31) mengenai fungsi pembelian, yaitu: “The role of purchasing function is to make materials and parts of the right quality, and quantity available for use by operations at the right time and at the right place.” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa peran fungsi pembelian adalah untuk mengadakan material dan part pada kualitas yang tepat dan kuantitas yang tersedia untuk digunakan dalam operasi pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat.


Pentingnya fungsi pembelian

Management audit bisa digunakan untuk mengevaluasi organisasi secara keseluruhan ataupun fungsi tertentu dalam organisasi, untuk menentukan apakah perusahaan sudah memperoleh efisiensi biaya yang maksimum dari yang telah dilaksanakan oleh fungsi tersebut selama ini. Penelitian ini menjadikan fungsi pembelian sebagai sasaran audit.

Fungsi pembelian sering dianggap sebagai bagian yang paling penting dan berpengaruh, bahkan bisa dikatakan sebagian besar proses bisnis berasal dari kegiatan pembelian. Alasan yang sangat fundamental untuk membahas fungsi pembelian ialah karena dalam bidang ini pemborosan mudah terjadi, baik karena perilaku yang disfungsional maupun karena kurangnya pengetahuan dalam berbagai aspek pembelian bahan, sarana, prasarana dan suku cadang yang diperlukan perusahaan.

Pandangan ini menurut Siagian (2001:192) mudah dipahami karena dalam proses produksi perusahaan memerlukan bahan baku. Tidak banyak perusahaan yang menguasai sendiri bahan baku yang diperlukan untuk diolah lebih lanjut menjadi produk jadi, sehingga bisa disimpulkan bahwa tidak ada satupun bentuk atau jenis perusahaan yang tidak terlibat dengan fungsi pembelian. Pengalaman banyak perusahaan bahwa biaya untuk menghasilkan suatu produk mungkin mencapai sekitar lima puluh persen dari harga jual produk, menjadikan fungsi pembelian sebagai sumber pemborosan apabila tidak diselenggarakan dengan baik dan sumber penghematan yang akan memperbesar laba perusahaan apabila dilakukan dengan teliti dan cermat.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa pembelian merupakan area yang penting yang dikemukakan Brown dkk. (2001:131), yaitu:
1. Fungsi pembelian memiliki tanggung jawab untuk mengelola masukan perusahaan pada pengiriman, kualitas dan harga yang tepat, yang meliputi bahan baku, jasa dan sub-assemblies untuk keperluan organisasi.
2. Berbagai penghematan yang berhasil dicapai lewat pembelian secara langsung direfleksikan pada lini dasar organisasi. Dengan kata lain, begitu penghematan harga dibuat, maka akan mempunyai pengaruh yang langsung terhadap struktur biaya perusahaan. Sehingga sering dikatakan bahwa penghematan pembelian 1% ekivalen dengan peningkatan penjualan sebesar 10%.
3. Pembelian dan suplai material mempunyai kaitan dengan semua aspek operasi manajemen.





Sumber : http://sobatbaru.blogspot.com/2010/05/definisi-pembelian.html

Minggu, 14 Oktober 2012

Segmentasi Pasar dan Analisis Demografi




Pasar adalah tempat dimana bertemunya produsen dan konsumen untukmelakukan transaksi penjualan. Bagi produsen pasar adalah tempat untuk menjual hasil produksinya yang diperantarai atau dijual oleh pedagang sedangkan bagi konsumen pasar adalah tempat untuk membeli semua kebutuhannya.Segmentasi Pasar adalah pembagian atau pengelompokan pasar menurut karakteristik tertentu. Segmentasi pasar diperlukan terutama oleh produsen untuk tujuan memasarkan produk-produknya dan untuk mengetahui apa yang sedang menjadi keinginan konsumen.
Beberapa jenis pasar setelah dikelompokan menurut segmentasi pasar :

Klasifikasi pasar :
·         pasar tradisional adalah pasar dimana penjual dan pembeli bertemu secara langsung untuk bertransaksi , harga yang ditentukan oleh penjual bisa  berubah dengan adanya saling tawar-menawar.
·         pasar modern adalah pasar yang dimana harga yang diberikan oleh penjual tetap dan jelas. cara bertransaksi tidak hanya dengan uang tunai, tetapi bisa juga menggunakan  kartu debit dan kredit, selai itu pembayaran biasanya dilakukan di kasir.

Pasar menurut wujudnya barang yang diperdagangkan :
Pasar nyata yaitu pasar dimana barang yang diperjual belikan nyata atau ada wujudnya sedangkan pasar abstrak adalah pasar yang menjual belikan barang secara tidak langsung , penjual dan pembeli tidak bertemu secara langsung , misalnya penjualan online.
Pasar menurut luas jangkauan :
·         pasar lokal
·         pasar regional
·         pasar nasional
·         pasar internasional

Pasar  menurut waktunya:
·         Pasar Harian  adalah pasar yang diadakan atau terjadi setiap hari. contohnya: Pasar Subuh, swalayan, super market.
·         Pasar Mingguan adalah pasar yang diselenggarakan satu hari disetiap minggunya. Contoh: pasar senin, pasar minggu
·         Pasar Bulanan yaitu pasar yang diselenggarakan sebulan sekali.
·         Pasar Tahunan yaitu pasar yang melakukan kegiatan jual belinya setiap setahun sekali. Contoh: pasar beduk, pasar hewan kurban.
Pasar menurut organisasi:
·         Pasar persaingan sempurna  yaitu pasar dimana terdapat banyak pembeli dan penjual. Anggota pasar ini bebas keluar masuk dan barang yang diperdagangkan homogen (sejenis).
·         Pasar persaingan tidak sempurna yaitu pasar dimana didalamnya terdapat sedikit penjual dan banyak pembeli,  dengan keadaan demikian penjual dapat menetukan harga. Barang yang diperdagangka bersifat heterogen. Pasar persaingan tidak sempurna dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya sebagai berikut:
1.    Pasar oligopoli adalah pasar dimana ada beberapa penjual untuk suatu barang tertentu, dimana penjual dapat mempengaruhi harga.
2.    Pasar monopsoni adalah pasar yang terdiri dari beberapa pembeli
3.    Pasar monopoli pasar yang hanya terdapat satu penjual untuk suatu barang tertentu, dimana harga sepenuhnya ditetapkan oleh penjual.
4.    Pasar monopsoni adalah pasar yang hanya terdapat satu pembeli untuk barang tertentu
5.    Pasar monopolistis adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli. Penjual berhak menentukan harga produknya , sedangkan pembeli bebas memilih untuk membeli.



Demografi
Demografi adalah suatu ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tentang dinamika pendudukan, terdiri dari: kelahiran,kematian dan dan perpindahan penduduk. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau suku tertentu.