Jumat, 20 April 2012

Antara demo dan anarkis



Didalam demokrasi semua manusia berhak menyuarakan pendapatnya. Dalam menyuarakan pendapat kita dapan melakukannya dengan berbagai cara, salah satu cara yang sering dipakai dalam menyuarakan anspirasi adalah dengan berdemo. Menurut saya demo sendiri merupakan hak setiap manusia untuk menyampaikan aspirasinya.
Masih teringat jelas diingatan kita beberapa waktu lalu terjadi demo besar-besaran yang dilakukan oleh gabungan para bururh,mahasiswa dan organisasi lainnya. Demo tersebut bertujuan menyuarakan aspirasi rakyat tentang kenaikan BBM yang direncanakan akan dinaikan oleh pemerintah pada tanggal 1 april 2012. Demo dilakukan beberapa kali menjelang hari tersebut, ribuan masa di ibukota  memadati bundaran HI, kantor DPR, istana merdeka bahkan sampai bandara soetta sedangkan didaerah para demonstran tidak kalah hebatnya dengan di Jakarta, mereka berkumpul dan menyuarakan aspirasinya di tempat-tempat vital di kota masing-masing.
Demo yang tertib dan damai menjadi pemandangan pada awalnya, tapi patut disayangkan pada saat menjelang hari H kenaikan paa pendemo berubah menjadi anarkis. Di awali oleh aksi para buruh yang memblokade jalanan utama sampai melakukan sweping terhadap buruh yang tidak mengikuti demo agar bergabung menyuarakan aspirasinya, hingga mahasiswa yang merusak fasilitas umum  dan sering terlibat tawuran dengan aparat keamanan.
Patut disayangkan demo yang awalnya didengung-dengungkan sebagai aspirasi rakyat dan mewakili masyarakat berubah menjadi ketakutan bagi rakyat, merugikan rakyat dan menjadi aib tersendiri bagi rakyat. Masyarakat menjadi resah dengan kelakuan pendemo yang anarki, yang merusak fasilitas umum dilingkungan mereka. Dibeberapa daerah bahkan masyarakat ikut membantu para aparat keamanan membubarkan demo anarkis yang dilakuakan mahasiswa.
Sebaiknya demo dilakukan secara damai sehingga tidak merugikan dan tidak menodai makna dari demo itu sendiri. Mahasiswa yang tingkatan pendidikan paling tinggi dan terpelajar seharusnya menjadi contoh bagi pendemo yang lain untuk menyuarakan aspirasi secara damai dan tertib.